pages

puisi



 Gitarku

Gitar tuaku
Gitar malangku
Lama tak terjamah
Dirimu semakin menuai amarah

Aku bukanlah sang inspirator
Aku bukanlah sang perangkai nada
Nada yang indah
Nada yang mendayu
Kutemukan itu pada senar-senarmu
Meski aku…

Untaian nada
Gitarku yang rapuh
Gitarku yang tua
Senimu yang tinggi

Kelak bodoh semakin tipis
Mengikis rasa dramatis
Untuk sentuhan alunan sendu
Menjadi kebanggaan terhadap dirimu






Dia


Sendiri dalam kesunyian itu biasa
Apa yang harus dilakukan
Mungkin tak indah tuk dikatakan
Sebagai lelaki mungkin pria
Adalah sulit tuk tidak punya sandaran
Sandaran dalam kesunyian  ,,,,

          Malu itu hal yang biasa
          Tapi malu tidak terobati mungkin tak biasa
          Hempaskan  otak dengan berbagai kemungkinan
 Suatu titik  terawan di dunia ini,,

Ttitik kulminasi sebagai daya pacu untuk ‘’makes a change’’
Kemudian meleleh bagaikan cairan salju di musim semi
Begitu mudah jiwa ini diselimuti virus-virus ancaman
Butuh  antibody yang begitu rapuh tapi melumpuhkan

          sekarang kekebalan itu melemah
          ancaman  dari sisi mana akan datang
          hingga mengancam saraf – saraf ku
          tidak sepatutnya sebagai lelaki  ini kukatakan
          tetapi sebagai lelaki itu harus kukatakan